Posisi mereka lebih rendah dari wajib militer yang memang masuk dalam kesatuan resmi tentara Rusia.
Dilihat dari sistem rekrutmennya, tentu mereka ini hanya dibekali 'semangat' melindungi atasan mereka.
Jika mereka mempunyai keahlian perang yang mumpuni mereka pasti akan gabung perusahaan swasta seperti Wagner yang menawarkan gaji jutaan dolar.
Jika ingin gaji yang mapan dan berkesinambung, mereka sudah pasti akan memilih jadi tentara reguler Rusia. Tapi tidak mudah mengubah sebuah demografi ketentaraan.
Sehingga dapat disebut tentara Kadyrovstky atau tentata Chechnya yang membantu Rusia merupakan pasukan yang tidak diterima di mana-mana sehingga ditampung di kesatuan ini.
Mereka juga hanya dibekali ranpur ringan yang mudah tembus peluru. Bahkan sebagian hanya mobil pickup sipil yang dicat hijau.
Siapa sangka ternyata justru ringannya alutsista mereka menjadi keuntungan di lapangan.
Saat banyak pasukan Rusia tewas dibantai karena tank atau kendaraan lapis baja mereka terjebak lumpur, maka tentara Chechnya malah bisa melaju 100 km perjam di jalan raya.
Kurangnya pasukan gerak cepat dan ringan Rusia ini dinilai menjadi penyebab Kremlin belum memutuskan untuk menguasai sepenuhnya Kyiv dan kota-kota besar.
Perlu kendaraan roda dua yang lebih ringan dan lincah untuk perang kota.
No comments:
Post a Comment