Generasi TCK Mencari Jati Diri Leluhur

  • Breaking News

    Friday, March 16, 2018

    Telah Berpulang ke Rahmatullah Ust Suparman Siagian, MA

    PAHOMPU NABURJU -- Mungkin tak banyak yang mengenalnya. Atau hanya didengar sayup-sayup.

    Namun berita wafatnya Ust Suparman Siagian, MA terdengar dari postingan Ust Ahmad Sabban Rajagukguk di bawah ini.

    Dalam sebuah komentar turut diposting pula fotonya bersama Persatuan Batak Islam (PBI)

    Berikut postingnya Ust Sabban;

    USTADZ SUPARMAN SIAGIAN :
    DAKWAH MUALLAF DAN KE-CUEK-AN KITA

    Terakhir ini, dalam waktu yg sgt berdekatan ada tiga (3) Ustadz atau Ulama kita yg wafat dipanggil Allah menuju kehadirat-Nya. Pertama, Allahuyarham Ustadz Ismail Hasyim Rokan, Allahuyarham Ustadz Dr Sofyan Saha (baca) dan Almarhum Ustadz Suparman Siagian MA. Ke-tiga Ustadz kita ini wafat di tahun politik tentu kematian tdk mengenal waktu dan tempat.

    Ketiga Ustadz yg wafat ini, dua diantaranya relatif saya kenal dekat yakni Allahuyarham Ustadz Dr Sofyan Saha dan Almarhum Ustadz Suparman Siagian MA. Namun yg paling terdekat dgn saya Ustadz yg sebut paling terakhir diatas yakni Ustadz Suparman Siagian MA.

    Jika Ustadz Dr Sofyan Saha ini termasuk anak angkat almarhum martua saya Allahuyarham Ayahanda Dra H Mukhtar Ghaffar, dimasa hidupnya ayahanda, Ustadz Sofyan selalu hadir silaturrahim. Kenangan saya terhadap Ustadz ini, bahwa 2 hari sebelum wafatnya saya masih sholat shubuh berjemaah, tabligh akbar bersama Ustadz Abdul Somad LC dan serapan sama di Rumah Ayahanda H Anif di Komplek Cemara.

    Adapun kenangan yg paling banyak dan dekat, kebersamaan saya dengan Ustadz Suparman Siagian MA. Ustadz Suparman, pernah saya minta beberapa kali utk berdakwah dan menangani persoalan - persoalan muallaf dan pemurtadan. Alhamdulillah, semua tugas-tugas itu dilaksakannya dengan baik dan penuh bertanggung-jawab.

    Yang membuat saya sedih. Beliau ini byk curhat ke saya dan bahkan juga mengeluh. Dan sedihnya, beliau curhat dan mengeluh bukan persoalan pribadinya tapi lebih kepada kecuekan kita terhadap dakwahnya. Ustadz Suparman, banyak mengecam para Ustadz - ustadz yg bertahan dgn penuh kemapanan hanya berdakwah di kota. Tidak perduli dgn dakwah dikawasan perbatasan terkhusus pembinaan muallaf. Sementara beliau, masuk pada kawasan darurat yg penuh dgn rintangan dan perjuangan itu.

    Bahkan dalam curhatan ke saya, alhmarhum ini marah dan mengamuk pada para Ustadz yg cuek dgn dakwah-dakwah ke-Muallaf-an yg diperjuangkannya. Dan saya merasakan di-antara Ustadz yg cuek itu termasuk saya. Kini beliau sdh wafat, dipanggil Allah menuju Jannah-Nya. Beliau menghadap Ilahi, dengan meninggalkan segudang kecemasannya terhadap perjuangan dakwah dan binaan para Muallafnya. Apakah dengan wafatnya beliau, binaan Muallaf dan harapan-harapan beliau terhadap dakwah-dakwah perbatasan bisa kita lanjutkan atau tidak ? Atau justru impian sucinya itu berakhir dan ikut terkubur bersama jasad-jasadnya ? Wallahua'lam.

    Selama jalan Bg Farman Siagian, ada banyak kenangan yg sdh kita lalui. Bahkan pernah satu ketika seorang aghniya memberikan 15 juta zakatnya karena saya ceritakan perjuangan dakwahmu. Engkau juga pernah merajuk ke saya gara-gara aku menghindar dari perjuanganmu dan marah gara-gara dakwahku yg lembut. Engkau mau, aku berdakwah harus dengan keras dan tegas. Meskipun akhirnya engkau menyadari dan mengapresiasi pola dakwah yg saya lakukan punya kekuatan kultural.

    Semoga engkau syahid dijalan Allah. Kami yakni engkau termasuk pejuang Allah dan balasanmu surga. Aamin





    Yuk gabung PanPage Facebook Belajar Quran dan Ilmu Tafsir atau di sini


    Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom

    No comments:

    Post a Comment


    Galeri

    Ekonomi

    Budaya